Praktik kapitalisme pada masa penjajahan Belanda di Indonesia terlihat jelas dalam berbagai aspek ekonomi. Contohnya, penerapan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang memaksa petani menanam komoditas ekspor seperti kopi dan tebu untuk kepentingan Belanda, dengan keuntungan yang sepenuhnya dinikmati oleh pemerintah kolonial. Sistem ini mengakibatkan penderitaan dan kemiskinan bagi petani Indonesia. Selain itu, munculnya perusahaan-perusahaan dagang seperti VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang memonopoli perdagangan rempah-rempah juga merupakan bentuk kapitalisme yang merugikan rakyat Indonesia. Eksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja secara besar-besaran menjadi ciri khas praktik kapitalisme di era penjajahan Belanda, yang meninggalkan dampak jangka panjang pada ekonomi dan sosial Indonesia.