Ungkapan 'Dan demi Gunung Sinai' merujuk pada peristiwa penting dalam sejarah agama-agama Abrahamik, khususnya pemberian Sepuluh Perintah Allah kepada Musa di Gunung Sinai. Gunung Sinai menjadi simbol perjanjian antara Tuhan dan umat manusia. Penggunaan frasa ini sering kali menunjukkan kesungguhan, sumpah yang kuat, atau tekad yang tak tergoyahkan. Dalam konteks budaya, ungkapan ini mengingatkan akan pentingnya moralitas, hukum, dan iman dalam kehidupan manusia. Ungkapan ini sering muncul dalam literatur, seni, dan diskusi keagamaan.