Menurut Suwito, wujud campur kode adalah fenomena linguistik di mana seseorang menggunakan dua bahasa atau lebih secara bergantian dalam suatu percakapan atau tulisan. Wujudnya bisa berupa penyisipan kata, frasa, klausa, atau bahkan kalimat dari bahasa lain ke dalam bahasa utama yang digunakan. Tujuan dari campur kode ini bisa beragam, mulai dari memudahkan ekspresi, menunjukkan identitas sosial, hingga sekadar mengikuti tren. Contohnya adalah penggunaan kata-kata bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di kalangan anak muda.