Pernyataan 'uang yang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai nominalnya lebih besar' mengacu pada konsep inflasi. Inflasi menyebabkan daya beli mata uang menurun seiring waktu. Meskipun nilai nominal uang tetap sama, kemampuan untuk membeli barang dan jasa dengan uang tersebut berkurang. Faktor-faktor lain seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, dan tingkat kepercayaan masyarakat juga dapat mempengaruhi nilai mata uang.