Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia ditandai oleh beberapa penyimpangan dari prinsip-prinsip demokrasi. Tiga contoh utama meliputi: pertama, pemusatan kekuasaan di tangan presiden Soekarno, yang mengurangi peran lembaga-lembaga negara lainnya. Kedua, pembentukan lembaga-lembaga negara yang bersifat sementara dan ad hoc, yang melemahkan sistem pemerintahan yang stabil. Ketiga, pembatasan kebebasan berpendapat dan pers, yang menghambat partisipasi publik dalam proses politik.