Tembung bebasane 'batur' dalam bahasa Jawa merujuk pada peribahasa yang menggunakan kata 'batur' (pembantu) untuk menyampaikan suatu pesan atau sindiran. Peribahasa ini biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi atau karakter seseorang secara tidak langsung, seringkali dengan makna yang mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pemahaman akan tembung bebasane ini memperkaya wawasan budaya dan bahasa Jawa.