Tasyakuran selapan adalah tradisi Jawa yang dilakukan untuk memperingati bayi yang telah berumur 35 hari (selapan). Acara ini merupakan wujud rasa syukur atas kelahiran dan kesehatan bayi, serta sebagai doa agar bayi tumbuh sehat dan sukses. Tasyakuran selapan biasanya diisi dengan pembacaan doa, pemberian nama bayi, dan hidangan makanan tradisional. Tradisi ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.