"Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti" adalah sebuah falsafah Jawa yang berarti kekuatan, kekuasaan, dan kejayaan akan luluh lantak (kalah) oleh kebaikan, kelembutan, dan kasih sayang. Ungkapan ini mengajarkan bahwa kebaikan hati dan kasih sayang lebih utama daripada kekerasan dan kekuasaan dalam mencapai kedamaian dan keharmonisan. Dalam aksara Jawa, kalimat ini memiliki makna simbolis yang mendalam tentang pengendalian diri dan kebijaksanaan.