Struktur pariwara bahasa Jawa, sama halnya dengan iklan pada umumnya, memiliki beberapa elemen penting. Biasanya diawali dengan salam pembuka atau sapaan yang menarik perhatian pendengar atau pembaca. Selanjutnya, dijelaskan produk atau jasa yang ditawarkan dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami. Bagian akhir biasanya berisi ajakan untuk membeli atau menggunakan produk/jasa tersebut, dilengkapi dengan informasi kontak yang jelas. Penggunaan bahasa Jawa yang halus (krama inggil) atau bahasa Jawa sehari-hari (ngoko) tergantung pada target audiens dan jenis produk yang diiklankan.