Sifat arbitrer mengacu pada hubungan yang tidak logis atau acak antara suatu konsep dan simbol yang mewakilinya. Dalam linguistik, contohnya adalah kata 'anjing' yang tidak memiliki hubungan inheren dengan hewan berkaki empat tersebut. Sifat arbitrer ini memungkinkan bahasa untuk berkembang dan bervariasi antar budaya, namun juga dapat menyebabkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik.