Politik Etis, yang bertujuan memajukan kesejahteraan rakyat Hindia Belanda, diprakarsai oleh beberapa tokoh. Conrad Theodor van Deventer, seorang pengacara dan politikus Belanda, sering dianggap sebagai tokoh sentral karena esainya "Een Eereschuld" (Hutang Kehormatan) yang memicu perdebatan tentang perlunya Belanda membalas budi kepada Hindia Belanda. Selain Van Deventer, Pieter Brooshooft, seorang jurnalis, juga berperan penting dalam menyebarkan gagasan ini melalui tulisannya.