Perlawanan Pangeran Diponegoro, atau Perang Jawa, tidak hanya dipicu oleh satu faktor tunggal, tetapi juga serangkaian ketidakpuasan yang terakumulasi. Sebab khusus yang memicu perlawanan ini adalah tindakan Belanda yang memasang patok-patok jalan di atas tanah makam leluhur Diponegoro di Tegalrejo tanpa izin. Tindakan ini dianggap sebagai penghinaan berat terhadap martabat keluarga kerajaan dan nilai-nilai tradisional Jawa, sehingga memicu kemarahan Pangeran Diponegoro dan rakyatnya untuk mengangkat senjata.