Pendidikan seksualitas dan relasi (RSE) menghadapi tantangan signifikan di era gerakan anti-gender. Gerakan ini sering kali menentang RSE komprehensif, mengklaim bahwa hal itu mempromosikan ideologi gender yang berbahaya. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang peran demokrasi dalam melindungi hak-hak kaum muda untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan tentang kesehatan seksual dan hubungan yang sehat, serta bagaimana menyeimbangkan perbedaan nilai dan keyakinan dalam masyarakat yang demokratis.