Pada tahun 1817, rakyat Maluku melakukan perlawanan terhadap Belanda yang dipimpin oleh Thomas Matulessy, yang lebih dikenal dengan nama Pattimura. Perlawanan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpuasan terhadap kebijakan ekonomi Belanda, seperti monopoli perdagangan rempah-rempah dan penindasan terhadap rakyat Maluku. Perjuangan Pattimura dan rakyat Maluku menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan dan semangat nasionalisme.