Puasa mutih, sebuah praktik yang melibatkan pantang makanan berwarna selain putih, jarang ditemukan sebagai praktik resmi dalam Agama Katolik. Puasa dalam Katolik lebih menekankan pada pengurangan makan, menghindari daging pada hari tertentu, atau melakukan pantang lainnya sebagai bentuk pertobatan dan solidaritas. Jika seseorang memilih melakukan puasa mutih, hal tersebut lebih bersifat devosi pribadi. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan pembimbing rohani untuk memastikan praktik spiritual selaras dengan ajaran Gereja Katolik dan membantu dalam pertumbuhan iman.