Secara astronomis dan berdasarkan kalender Hijriah yang berdasarkan perputaran bulan, kemungkinan terjadinya puasa dan Lebaran dua kali dalam setahun memang bisa terjadi, meskipun sangat jarang. Hal ini disebabkan karena kalender Hijriah lebih pendek dari kalender Masehi. Perbedaan ini menyebabkan pergeseran tanggal perayaan Islam setiap tahunnya. Jika pergeseran ini cukup besar, bukan tidak mungkin Ramadan dan Idul Fitri bisa terjadi dua kali dalam satu tahun Masehi.