Gagasan politik etis dicetuskan oleh Pieter Brooshooft, seorang jurnalis dan penulis Belanda, serta Conrad Theodor van Deventer, seorang pengacara dan politikus. Mereka mengkritik kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang hanya mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia tanpa memperhatikan kesejahteraan penduduk pribumi. Politik etis kemudian menjadi landasan bagi kebijakan yang lebih berpihak pada pendidikan, irigasi, dan emigrasi di Hindia Belanda.