Pada masa VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), pemegang kekuasaan tertinggi di Nusantara adalah Gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal VOC memiliki otoritas penuh atas semua kegiatan perusahaan di wilayah Hindia Timur, termasuk urusan perdagangan, militer, dan pemerintahan. Jabatan ini sangat berpengaruh dalam membentuk sejarah kolonialisme di Indonesia, dengan keputusan-keputusan yang berdampak besar pada masyarakat dan ekonomi.