Jarik, kain tradisional Jawa, seringkali dihiasi dengan berbagai motif pelengkap yang memiliki makna simbolis. Motif-motif ini bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan filosofi hidup masyarakat Jawa. Beberapa contoh motif pelengkap yang umum ditemukan pada jarik antara lain motif parang, kawung, dan truntum. Setiap motif memiliki makna yang berbeda dan seringkali digunakan dalam upacara adat tertentu.