Istilah "meni" seringkali muncul dalam percakapan sehari-hari, khususnya di daerah tertentu. Secara etimologi, "meni" memiliki akar dalam bahasa daerah dan sering digunakan untuk menggambarkan ungkapan penyesalan, kekecewaan, atau ketidakpercayaan terhadap suatu kejadian atau perkataan. Penggunaannya sangat kontekstual dan seringkali dipengaruhi oleh intonasi serta ekspresi wajah.