Margaret Sanger, seorang aktivis hak-hak reproduksi terkemuka, melakukan kunjungan penting ke Jepang pada tahun 1922. Kunjungan ini memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan gerakan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi di Jepang. Sanger mempromosikan informasi dan akses ke kontrasepsi sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan perempuan dan keluarga, serta untuk mengatasi masalah populasi. Pengaruhnya membantu membuka jalan bagi perubahan sosial dan kebijakan terkait kesehatan reproduksi di Jepang.