Dalam majas metafora, 'kepala batu' berarti keras kepala atau sulit dinasihati. Metafora ini menggunakan perbandingan implisit antara kepala seseorang dengan batu yang keras dan sulit diubah bentuknya. Contoh penggunaannya: 'Anak itu memang kepala batu, nasihat orang tuanya tidak pernah didengarkan.' Dengan demikian, 'kepala batu' menyampaikan sifat seseorang yang tidak mau menerima saran atau pendapat orang lain.