Router dinamis menawarkan fleksibilitas dalam pengelolaan jaringan karena secara otomatis memperbarui tabel routing saat terjadi perubahan topologi. Kelebihannya termasuk kemudahan adaptasi terhadap perubahan jaringan dan pengurangan beban administrasi. Namun, kekurangannya meliputi kompleksitas konfigurasi awal, potensi risiko keamanan, dan penggunaan sumber daya yang lebih besar dibandingkan router statis. Pemilihan antara router dinamis dan statis bergantung pada kebutuhan dan skala jaringan yang dikelola.