Teori Kutub Pertumbuhan yang dicetuskan oleh François Perroux menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak terjadi secara merata, melainkan terpusat di sekitar 'kutub' atau pusat-pusat industri yang dinamis. Kutub ini menarik sumber daya dan investasi dari wilayah sekitarnya, menciptakan efek pengganda (multiplier effect) dan mendorong inovasi. Elemen penting dalam teori ini meliputi industri penggerak (propulsive industries), interkoneksi antar industri, dan peran aglomerasi dalam meningkatkan produktivitas. Meskipun mendapat kritik karena potensi ketidakseimbangan regional, teori ini tetap relevan dalam memahami dinamika pembangunan ekonomi.