Mohammad Hatta mendefinisikan sejarah sebagai penafsiran tentang kejadian-kejadian masa lampau yang menjadi pedoman dan memberi pengertian tentang masa kini. Sementara itu, Nugroho Notosusanto menekankan sejarah sebagai rekonstruksi masa lalu yang disusun secara ilmiah berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang perkembangan manusia dari waktu ke waktu. Perbedaan utama terletak pada fokus Hatta pada nilai praktis sejarah sebagai pedoman, sementara Notosusanto menekankan aspek ilmiah dan rekonstruksi faktual.