Ilmu sejarah bersifat diakronis karena mempelajari peristiwa sepanjang waktu, menekankan urutan kronologis dan perkembangan dari waktu ke waktu. Contohnya, mempelajari revolusi industri dari awal mula penemuan mesin uap hingga dampaknya pada masyarakat modern. Sebaliknya, ilmu sejarah bersifat sinkronis karena menganalisis peristiwa pada satu titik waktu tertentu, fokus pada kondisi dan hubungan antar elemen pada saat itu. Contohnya, menganalisis kondisi sosial, ekonomi, dan politik Indonesia pada tahun 1945 saat proklamasi kemerdekaan.