Intoleransi aktivitas, sebagaimana didefinisikan dalam SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk melakukan atau mempertahankan aktivitas sehari-hari pada tingkat yang diinginkan. Intervensi keperawatan yang tepat ditujukan untuk meningkatkan toleransi aktivitas pasien, termasuk manajemen energi, latihan fisik bertahap, dan modifikasi lingkungan. Rasional di balik intervensi ini adalah untuk memperbaiki keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen tubuh, serta meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot.