Perang Batak (1878-1907) merupakan konflik bersenjata antara Kerajaan Batak yang dipimpin oleh Sisingamangaraja XII melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Beberapa faktor utama yang memicu perang ini antara lain adalah ekspansi kekuasaan Belanda ke wilayah Batak, penolakan masyarakat Batak terhadap pajak dan kerja paksa, serta perbedaan keyakinan agama. Selain itu, persaingan antar kelompok etnis di wilayah tersebut juga turut memperburuk situasi.