Intoleransi aktivitas adalah kondisi ketika seseorang mengalami ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik atau mental sehari-hari secara optimal. Diagnosa intoleransi aktivitas berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) melibatkan pengkajian menyeluruh terhadap riwayat kesehatan, kemampuan fungsional, dan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas. Gejala yang umum meliputi kelelahan berlebihan setelah aktivitas, sesak napas, nyeri dada, dan peningkatan denyut jantung. Penanganan berfokus pada peningkatan toleransi aktivitas melalui terapi fisik, modifikasi gaya hidup, dan manajemen energi.