Perubahan organisasi secara struktural melibatkan modifikasi signifikan pada kerangka kerja internal suatu organisasi. Contohnya termasuk perubahan dalam departementalisasi, seperti beralih dari struktur fungsional ke struktur divisional untuk meningkatkan responsivitas pasar. Perubahan rantai komando, seperti pengurangan lapisan manajemen (delayering), dapat mempercepat pengambilan keputusan. Sentralisasi versus desentralisasi juga merupakan perubahan struktural penting, memengaruhi bagaimana wewenang pengambilan keputusan didistribusikan. Implementasi perubahan struktural memerlukan perencanaan matang, komunikasi yang efektif, dan pengelolaan resistensi karyawan.