Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang terjadi akibat adanya label negatif atau stigma yang diberikan masyarakat atau lingkungan sekitar kepada individu. Di sekolah, contoh penyimpangan sekunder bisa berupa siswa yang awalnya hanya sekali melakukan pelanggaran kecil, kemudian karena dicap sebagai 'anak nakal' oleh guru dan teman-temannya, ia justru semakin sering melakukan pelanggaran. Penanganan yang tepat adalah dengan mengubah persepsi negatif dan memberikan dukungan positif.