Perdebatan mengenai co-education (pendidikan campuran) versus pendidikan satu jenis kelamin melibatkan berbagai argumen. Pendukung co-education menekankan manfaat interaksi sosial yang lebih luas dan persiapan yang lebih baik untuk dunia kerja yang beragam. Sementara itu, pendukung pendidikan satu jenis kelamin berpendapat bahwa lingkungan belajar yang lebih fokus dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik siswa dapat meningkatkan prestasi akademik.