Ciri utama dari aliran Dadaisme adalah penolakan terhadap logika, alasan, dan estetika borjuis. Dadaisme muncul sebagai reaksi terhadap kengerian Perang Dunia I, mengekspresikan ketidakpercayaan terhadap nilai-nilai tradisional dan norma sosial. Karya-karya Dadais seringkali bersifat absurd, ironis, dan provokatif, bertujuan untuk mengguncang dan menantang konvensi seni dan budaya yang ada.