Bonus demografi cenderung terjadi di negara berkembang karena adanya penurunan angka kelahiran dan kematian, yang menghasilkan proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Hal ini dapat terjadi karena peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perencanaan keluarga. Bonus demografi dapat memberikan peluang ekonomi yang signifikan jika diiringi dengan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan lapangan kerja.