Dalam budaya Jawa, bahasa krama inggil digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dihormati. Ketika melakukan kesalahan dan ingin meminta maaf sebesar-besarnya, gunakanlah ungkapan yang sesuai dengan tingkatan bahasa ini. Contohnya, Anda bisa mengatakan, "Nuwun sewu, agunging pangapunten ingkang tanpa pepindhan, bilih kula sampun damel kuciwa." Ungkapan ini menunjukkan rasa penyesalan yang mendalam dan kesungguhan dalam meminta maaf.