Istilah 'budak korporat' sering digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seorang karyawan merasa sangat terikat dan dieksploitasi oleh pekerjaannya di sebuah perusahaan. Ciri-ciri seorang budak korporat antara lain bekerja lembur secara terus-menerus tanpa kompensasi yang memadai, merasa tertekan dan stres akibat tuntutan pekerjaan yang tinggi, serta kesulitan untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Mengatasi kondisi ini memerlukan kemampuan untuk menetapkan batasan yang jelas, berkomunikasi secara efektif dengan atasan, dan mencari dukungan dari rekan kerja atau profesional.