Tidak seperti beberapa suku lain di Indonesia, masyarakat Betawi secara tradisional tidak memiliki sistem marga. Identitas keluarga dan keturunan lebih sering dilacak melalui silsilah dan cerita lisan. Meskipun pengaruh budaya lain dapat terlihat dalam beberapa aspek kehidupan Betawi, sistem marga bukanlah bagian integral dari tradisi mereka.