Modifikasi makanan tradisional adalah proses mengubah resep, bahan, atau teknik pengolahan makanan tradisional dengan tujuan meningkatkan nilai gizi, cita rasa, tampilan, atau daya tahan. Tujuan modifikasi bisa beragam, mulai dari menyesuaikan dengan selera pasar, memperpanjang umur simpan, hingga menciptakan variasi baru yang lebih menarik. Contoh modifikasi makanan tradisional antara lain [sebutkan contoh, misal: menambahkan keju pada getuk, membuat rendang dengan daging ayam, atau mengolah tempe menjadi burger]. Modifikasi makanan tradisional dapat membantu melestarikan warisan kuliner sekaligus meningkatkan daya saing produk di pasar modern.