Sisik trenggiling telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara, terutama di Asia, dengan klaim manfaat yang beragam, seperti mengobati penyakit kulit, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan produksi ASI. Namun, klaim ini sebagian besar belum terbukti secara ilmiah, dan perburuan trenggiling untuk diambil sisiknya telah menyebabkan penurunan populasi yang drastis, menjadikan trenggiling sebagai salah satu mamalia yang paling terancam punah di dunia. Penggunaan sisik trenggiling dalam pengobatan tradisional sangat kontroversial dan mendorong upaya konservasi yang lebih ketat.