'Bujang' dalam bahasa Batak merujuk pada laki-laki yang belum menikah atau masih lajang. Istilah ini umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan memiliki konotasi yang netral. Dalam budaya Batak, status bujang memiliki implikasi sosial dan ekonomi tertentu, yang seringkali mempengaruhi peran dan tanggung jawab seorang pria di masyarakat.