Istilah Alpha, Omega, dan Beta, yang awalnya berasal dari studi perilaku serigala, telah diadopsi oleh beberapa komunitas LGBT, terutama dalam konteks fanfiksi dan hubungan seksual. Alpha sering digambarkan sebagai individu yang dominan, Omega sebagai individu yang submisif, dan Beta sebagai individu yang netral atau tidak menonjolkan dominasi atau submisifitas. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan istilah ini bersifat subjektif dan tidak semua anggota komunitas LGBT menerimanya.