Pendidikan seks dan seksualitas dalam kurikulum sekolah adalah topik yang kompleks dan seringkali kontroversial. Penerimaannya bervariasi secara signifikan tergantung pada faktor budaya, agama, dan sosial. Studi menunjukkan bahwa pendidikan seks yang komprehensif dapat mengurangi kehamilan remaja, penyebaran penyakit menular seksual, dan perilaku berisiko lainnya. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa topik ini lebih baik diajarkan di rumah atau bahwa kontennya tidak sesuai untuk usia tertentu. Diskusi yang terbuka dan berbasis bukti sangat penting untuk menentukan pendekatan terbaik.