Tembung lingga adalah kata dasar dalam bahasa Jawa yang belum mengalami imbuhan atau perubahan bentuk. Memahami tembung lingga sangat penting untuk mempelajari tata bahasa Jawa dengan baik. Beberapa contoh tembung lingga antara lain 'buku', 'omah', 'sega', 'banyu', 'kembang', 'wit', 'laku', 'mangan', 'turon', dan 'dolanan'. Kata-kata ini menjadi dasar untuk membentuk kata-kata yang lebih kompleks dengan menambahkan imbuhan atau menggabungkannya dengan kata lain. Dengan menguasai tembung lingga, kita dapat lebih mudah memahami dan menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.